This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 16 Januari 2024

Novelet Dya #1


Cerita-cerita ini akan saya selesaikan di sela-sela mengajar di kelas. Menggunakan perangkat hp dan mengandalkan tiga frase yang saya kembangkan hingga mencapai 400 kata per hari dengan target akumulasi 12.000 kata dalam sebulan. Semoga hari-hari saya mudah untuk menyicil cerita ini per bagiannya.

Cara saya melancarkan ide tertuang dalam sebuah tulisan adalah dengan warming up menulis santai. Saya perlu semacam rasa panas dalam diri agar emosi positif berkarya saya muncul. Seperti atlit yang akan latihan/bertanding -di awali dengan olah gerak-gerak ringan, lalu berkeringat dan berubahlah suhu badan. Maka saya kondisikan suhu hasrat menulis saya siap.
 
Saya akan coba menulis bagian pertama dengan frase "Tentang baiknya itu seperti apa." Saya masih bingung akan memulai dengan kalimat pembukaan apa, akan dialurkan ke mana, dan berakhir seperti apa, saya baru akan memulai. 
Kemampuan menulis saya belum ada yang mengagumkan. 

Kalau ukurannya karya-karya menginsprasi, mengalami cetak ulang, saya belum ditingkatan itu. Paling membahagiakan adalah ketiga naskah kumpulan puisi saya lolos kurasi cetak buku antologi penerbit kecil, menerima kabar itu saya bahagia sekali. Dan yang terkenang buat saya adalah buku solo saya dan buku-buku antologi para kontributor event tertentu, saya pandangi buku-buku yang tertera nama Bagus Styoko Purwo, di rak-rak Gramedia dan Gunung Agung. Pernah suatu kali saya search nama saya di komputer pencarian buku-buku, dan saya senang nama saya tampil dengan jumlah buku yang habis. Ya Alloh bahagia itu cukup mudah ya.

Tulisan pemantik ini saya batasi sampai satu lembar. Apa yang saya mau tulis saya terangkan di selembar ini. Dengan memadatkan yang saya tuliskan ini akan berdampak di novelet yang sedang saya upayakan ini.

Apa yang sebaiknya kita pikirkan? Saya berfikir yang terjangkau. Memikirkan yang mungkin di dapat. Menghindari dr berfikir yang sulit. Kesulitan yang terus dipikirkan menghambat pencapaian-pencapaian diri. 

Saya ingin novelet ini selesai dalam sebulan. Diendapkan seminggu. Saya baca ulang. Lalu saya kirim ke penerbit di Jogja. Saya kok ingin setiap karya saya terbit di penerbit2 yg berbeda. 

Untuk ini kesediaan waktu saya harus lebih dari cukup. Saya harus duduk minimal setengah jam untuk bagian yang harus selesai di hari yang sama. 

Saya perlu membaca sebuah kumcer karya mas Puthut Ea. Saya merasa novelet ini senafas dengan karya2nya. Saya meminjam cara dia bercerita dan saya menikmati nuansa interaksi dengan Laudya -tokoh yg saya ceritakan. 

Semoga lancar dan saya diberi kemampuan menulis yang bagus dan novelet ini berkah dan bermanfaat.

Bekasi, 16 Jan 24 -SMK Ananda

Selasa, 27 Desember 2022

#1. Membangkitkan Daya Kreatif

 Oleh Bagus Styoko Purwo

Tulisan pertama ini semoga akan memacu saya untuk membuat tulisan kedua sampai ketujuh. Kenapa kok hanya sampai ketujuh? Karena materi latihan menulis gratis dari mas Sulak yang saya dapatkan hanya tujuh hari. Hari berikutnya berlaku kelas yang berbayar. Saya belum bisa mengikuti kelas yang berbayar.

Materi pertama berjudul Memberdayakan Jin Ifrit di Dalam Kepala

Kelas menulis sebagai meditasi bukan secara khusus untuk mereka yang ingin memperoleh kedamaian. Mungkin karena belakangan ini sulit sekali mendapatkan kedamaian semoga cara menuliskan apa saja yang tertahan di hati, tertumpuk di otak mudah diturunkan dalam bentuk tulisan. Motif saya mengikuti kelas ini untuk melancarkan kemampuan menulis lepas. Menulis selancar berbicara, itu dambaan saya. Saya bekerja sebagai guru, dan kemampuan menulis dengan baik menambah kompetensi saya. Saat ini tidak jarang guru yang senang menulis, apalagi terampil sekali menuangkan gagasannya. Nah, saya tidak mau menjadi guru yang tidak bisa menulis dengan baik. 

Menulis dengan baik tergantung teknik yang digunakan. Gemar membaca saja tidak cukup. Latihan menuangkan gagasan dalam beberapa paragraph menunjang kemudahan menulis. Mas Sulak menyarankan agar meluangkan waktu 15 menit hingga 20 menit per harinya. Ia pinta agar gunakan stopwatch. Waktu penyelesaian tidak menjamin tulisan baik, tapi setidaknya terhindar dari kebingungan mau menulis apalagi.

Di latihan menulis yang pertama ini saya coba menuliskan tentang kegiatan saya sehari-hari di sekolah.

Saya tidak memakai stopwatch. Saya paksa diri ini untuk nyaman menuangkan isi kepala, menekan papan keyboard, dan memandang layar ketikan. Saya ingin sampaikan dengan agak terbawa gaya menulisnya mas Sulak. Sebelumnya saya terbiasa menggunakan gaya menulis esay mas Puthut EA.









Senin, 14 November 2022

Sedang Bingung

 Oleh Bagus Styoko Purwo

Bulan ini sedang tidak baik untuk saya jalani. Saya seperti tidak berkembang. Kegiatan harian saya begitu jelas. Pagi sampai sore di sekolah. Di hari-hari tertentu malamnya di kampus. Masih seputar dunia pendidikan. Saya merasa ada yang kurang pas menjalani rutinitas. 

Kalau dihitung mundur dari tahun 2007 sampai sekarang, ukuran waktu sepanjang itu mestinya saya bisa memanen hasil apa-apa yang telah saya tanam. Emang saya sudah menanam apa? Idealnya tidak lagi payah.

Saya rajin mengikuti postingan motivasi, challenge di sosial media. Banyak yang serap. Coba saya praktekan. Semoga dengan begitu ada semacam dorongan kuat bahwa saya masih ditempat yang sama. Saya ingin sukses di bidang saya ini. Apa iya pendidikan bidang saya?

Tahun ini usia saya jalan tiga puluh tujuh tahun. Nanti di November 2023 pas ke-37. Mengingat batas awal keberhasilan nampak di usia 40, artinya jatah penguasaan, eksplorasi saya hanya empat tahun -kalau dirunut dari usia 36 tahun saya. 

Empat tantangan nyata saya di usia yang tidak lagi santai.

1. Mesti mencintai apa-apa yg saya kerjakan.

Saya masih sering gagal di dunia yg saya pilih. Sering menyepelekan. Tanpa persiapan. Baru-baru ini aja saya refleksi. Mencintai pekerjaan dengan menyandingkan motivasi diri seperti bsa sata jalani. 

Simpelnya, saya mengajar di sekolah dan di kampus. Motivasinya di usia 44 nanti saya adalah doktor manajemen/akuntansi yg produktif mengembangkan salah satu dari kedua keilmuan itu. 

Wujud dari mencintainya adalah saya membuat perencanaan yang realistis dan berkala. Tahun 2022 Bln Nov: menyiapkan pengetahuan, keterampilan belajar untuk masuk kelas doktor. Bln Des: menulis buku untuk persiapan beasiswa BIP. 

Saya pernah merasa pede, yakin bahwa keterampilan menulis saya bsa membiayai pendidikan doktoral. Hasilnya Zoooonkkk.. mimpi yang terus di kepala. Hahaha..

Bln Jan 23: mengikuti seleksi di PTN yg saya pilih. Saya sreg di Program S3 Ilmu Manajemen UNJ. Langkah nyatanya ya perdalam TOEFL, TKDA. Saya bukan org cerdas apalagi pinter. Jam belajar berikutnya bakal panjang dan gila-gilaan.

2. Memperdalam hal/pekerjaan yang dicintai.

Dalam hati saya merasa yakin menjadi penulis partime yg produktif. Tulisan-tulisan saya menyebar di berbagai media. Dgn begitu akan berpengaruh terhadap penghasilan saya per bulan. Penghasilan mengajar bikin spot jantung. Saya masih gagal memenuhi nafkah ideal keluarga. Mungkin dgn tekun menulis akan menaikkan taraf kesejahteraan saya dan keluarga.

3. Mencoba banyak peluang.

Karir mengajar saya di kampus tetap di Jakarta sedang tdk baik. Dua tahun lebih saya tidak mengajar. Berdampak jg ke penghasilan bulanan dan jenjang dosen berikutnya. Sempat kecewa, tapi tidak lama. Saya mendaftar kuliah online di UI untuk beberapa matakuliah yang akhirnya bikin saya kualahan. Akhirnya saya pilih satu matkul saja: stastistik. Saya ingin kuasai full dan ini matkul batu lemparan mana tahu saya expert dan mengajar di UI. Masih tersisa beberapa pekan untuk mengejar ketertinggalan materi. Saya mesti semangat lagi.

4. Investasi besar-besaran untuk sesuatu yg bernilai panjang

Nilai panjang itu 

Sabtu, 19 Maret 2022

#1 Permulaan Menulis

 Oleh Bagus Styoko Purwo

Setelah pagi tadi saya melakukan pemanasan menulis dan kini saatnya saya memulai menulis secara maraton. Saya menjadikan Buku Catatan untuk Calon Penulis sebagai pedoman membiasakan menulis tanpa terpengaruh mood, menulis di mana pun hingga menulis cepat. 


Dalam buku itu terbagi dua puluh tagar disertai penjelasan pendek. Seolah si penulisnya sedang memberikan pendahuluan sebelum meminta si peserta pelatihan melaksanakan arahan darinya. Saya pikir sih benar iya juga. 

Pada #1 ia menuliskan: Sesungguhnya tidak ada penulis hebat. Yang ada hanyalah penulis yang terlatih dan penulis yang beruntung. Yang pertama bisa kita usahakan. Yang kedua, bukan hanya tidak bisa kita usahakan, tapi juga tidak perlu kita pikirkan. 



Pesannya pendek. Jika ia ujarkan secara lisan mungkin tidak berhenti di situ. Saya paham maksudnya, ia meminta agar yang ingin menjadi penulis setidaknya capailah di tahapan terlatih. Apa pun yang terlatih pasti ditempuh dengan serangkaian proses yang nisbi satu sama lain berbeda. 

Menulis akan terasa sulit bagi yang belum terbiasa. Berbicara di muka umum bisa bikin gugup seseorang. Meski dengan naskah jika tanpa ketenangan diri kata-kata yang meluncur seakan mampet. Menulis pada awalnya perlu semacam pemancing.

Saya ingat strategi tiga kata yang dibagikan mas Sulak. Penulis tidak sedang ada ide sekalipun, separagraph dengan cara itu ide muncul dengan sendirinya. Misalkan Pulpen Bapak Hilang. Untuk sebuah tulisan fiksi tiga kata itu cukup bermanfaat. Mengembangkan menjadi sebuah cerita mini untuk tiga kata itu belum bisa saya tuntaskan di tulisan ini. Semoga nanti ya.

Menjadi penulis yang terlatih ibarat di bidang olah raga maka ada kurikulum yang menghantarkan atlit tertentu terlatih. Ia perlu mengenal gerak otot kaki, otot tangan. Bagaimana mengendalikan napas. Mengontrol tenaga agar sampai dipenghujung pertandingan dsb. Setiap bidang yang membentuk keahlian maka disediakan tahapan-tahapannya.

Menulis pun demikian. Saya senang menulis. Pernah mengikuti lomba menulis. Pernah mendapatkan hadiah hasil lomba menulis. Pernah mengikuti pelatihan menulis di Kampus Fiksi non Fiksi Diva Press, Jogja. Kesan mengikuti itu saya merasa kalau saya ada bakat menulis. Masuk dalam peserta pelatihan itu saingannya seluruh Indonesia. Bergengsi pokoknya.

Untuk terampil menulis maka kita perlu terus menulis secara spontan. Menulis dengan beragam tema. Mengikatkan diri dengan tema-tema terdekat kita memudahkan kita menyelesaikan sebuah tulisan. Atau dengan mengatur jumlah cerita yang dipublikasi di media sosial. Mereka yang rajin posting cerita di sosmed teknis berceritanya cukup memadai. 

Saya menjaga stamina menulis dengan menulis bertema di ig yang terhubung ke wall fb. Blog kali ini saya tempatkan sebagai kumpulan tulisan saya. Menyimpan di blog saya anggap sebagai tabungan keterampilan diri yang sewaktu-waktu mudah ditemukan. Apalagi bidang profesi saya mengajar. Kemampuan menulis baik dan tekun membaca selalu diperlukan.

Penulis favorite saya adalah penulis buku panduan latihan ini. Mas Puthut Ea. Ia terkenal sebagai cerpenis. Dan belakangan ini banyak menulis esai. Gaya menulisnya mudah saya ikuti. Bukan untuk meniru. Saya juga mengikuti cara ia bercerita dan mengemas alur kalimat yang memikat. 

Setiap ia bagikan pengisahan di ignya saya baca baik-baik. Ia mengambil caption dengan arah yang tidak terduga. Bidikan-bidikan kameranya menakjubkan. Ia dengan mudahnya mendapatkan angel gambar yang oke. Selama saya membaca tulisan-tulisannya kemudahan ketika saya menulis seperti telah melewati proses menulis yang panjang.

Saya tekankan di sini perlunya sosok penulis favorite untuk membantu kelancaran menulis. Ia penulis pertama yang saya jadikan panutan berkarya. Selanjutnya, saya sering membagikan postingan fb mas Sulak. Ia sering memberikan kiat menulis. Artikel dari penulis asing. Ia juga membuka kelas menulis cerita. Kapan waktu saya ingin bergabung di kelasnya. Harganya lumayan dan pastinya materi-materi yg disampaikan berkelas.

Mas Sulak juga menerbitkan buku latihan menulis cerita. Saya baca semua pembahasan di dalamya. Hanya saja belum saya praktekan. Mungkin setelah buku ini selesai, saya lanjut ke buku mas Sulak. Baik mas Puthut Ea dan mas Sulak, gaya menulis mereka berkarakter. Saya membaca tulisan mas Puthut seperti ia sedang berbicara. Membaca cerpennya mas Sulak seperti saya membaca terjemahan cerpen dari bahasa asing. Mereka saya jadikan mentor tidak secara langsung. Hanya berbekal karya aplikatif mereka saya siap menyongsong sebagai penulis cerita. 

Berkisah akan menjadi kebiasan baru saya. Menyelesaikan tulisan tidak bisa lagi saya tunda. Menghadiahi diri berupa kumpulan tulisan atau buku bertema akan menjadi pengalaman berharga saya, khususnya di tahun 2022. 

Mencoba tantangan baru dengan menjadikan setiap buku latihan menulis sebagai bahan pemicu premis bercerita. Tahap pertama, saya esais yang mudah menggarap tema humaniora. Tahap kedua, saya cerpenis yang meleburkan diri ke kehidupan sehari-hari. Semua itu saya niatkan sebagai bukti kesungguhan diri menempa diri dan mensyukuri nikmat berkehidupan.

Babelan, 19 Maret 2022. 22:19 WIB