This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 01 Januari 2021

Usaha Mewujudkan Target-Target 2021

 Oleh Bagus Styoko Purwo

Tulisan pendek ini mengawali niatan saya mewujudkan sejumlah kebutuhan yang bagi kami (saya dan istri) mau tidak mau, dengan jalan yang entah seperti apa dapat terwujud di sepanjang tahun 2021.

Mewujudkan sesuatu perlu ekstra usaha. Perlu perencanaan bagaimana mewujudkan sesuatu itu. Maka saya begitu yakin bahwa di ruang kerja kreatif ini adalah jalan ijabahNya atas pengharapan kami.

Persis di hari ini, tanggal 31 Desember 2020, setelah saya menuntaskan empat tulisan pendek Puthut Ea yang tersaji di bukunya yang berjudul Bola Liar, saya mendapatkan semangat untuk memulai proses kreatif. Keyakinan saya dengan kebiasaan menulis beragam tema, khususnya tulisan non fiksi, harus saya rapihkan. Sudah sering saya membuat jadwal menulis ke berbagia media. Sudah banyak link-link lomba menulis yang saya tulis di notes, di buku atau di ketik di hp, juga saya buat mode pengingat. Sayangnya, yang saya buat itu tidak sepenuhnya terlaksana. Saya rasa karena tekad kurang kuat.

Sekarang saya memulai pembiasaan pertama: menulis bebas. Saya coba menuangkan apa-apa yang terlintas di kepala saat dua ibu jari ini menekan-nekan tombol gawai. Saya coba juga melatih diri menulis di gawai. Menyelesaikan sebuah tulisan atau gagasan tidak wajib di hadapan sebuah pc. Nanti setelah pembiasaan menulis di gawai masuk empat puluh satu hari, saya latih juga pembiasaan menulis di media kertas. Intinya saya bisa menulis secara mudah. Tidak di repoti keharusan ini itu yang sifatnya teknis belaka.



Mengawali pembiasaan ini terasa agak kaku. Saya mengakui itu. Kok saya pernah menulis satu buku non fiksi, menulis puisi, terasa seperti baru belajar menulis. Mungkin kalau saya selalu menulis setiap hari tidak akan kesulitan mengembangkan kalimat. Tulisan lekas jadi. Dan saya bisa lanjut ke tema apa lagi.

Baik lah, saya menulis ini sampai merasa sudah tidak ada lagi yang perlu disampaikan, dengan batasan-batasan: buku-buku penunjang melatih menulis, daya tahan menulis dan motif dibalik menulis. Saya juga coba menyelesaikan tulisan ini di sekali duduk.

Orang-orang yang gemar menulis selalu hobi membaca. Saya pun sama. Saya pernah satu masa hampir kecanduan membeli buku. Saat masuk ke toko buku hasrat membeli buku adalah perang dalam diri saya. Antara kehendak membeli dan tidak membeli. Menimbang benar apakah saya sungguh-sungguh memerlukan buku bacaan itu atau hanya sifat konsumerisme semata. Lalu biasanya saya mengelilingi rak-rak buku sampai hasrat membeli itu tidak mendominasi hati saya. Itu cara ampuh saya membatasi jumlah belanja. Soalnya waktu itu ketersediaan uang bagi saya tidak sampai ke skala prioritas untuk kebutuhan hidup.

Lain dulu dengan sekarang. Saat-saat ini saya membeli buku dengan pembatasan yang sengaja dibuat ketat dan sengaja saya hadirkan pertanyaan dalam diri. Membeli buku yang sesuai dengan bidang pekerjaan saya tidak mungkin tidak saya beli. Ini lah prioritas saya. Atau buku yang sedang sesuai dengan penguasaan bakat saya. Maka pastilah masuk dalam keranjang belanja.

Enak benar belanja di zaman yang serba digital. Kita tidak perlu ke toko. Cukup dari rumah. Harga-harga yang ditawarkan saling bersaing. Kebiasaan saya membeli buku sudah masuk ke tahap senang belanja secara online. Saya memilih buku dengan dasar pertimbangan harga murah, dan gratis ongkir. Buku-buku yang sering saya beli berasal dari Jogja. Ternyata populasi penjual buku itu lebih banyaknya di Jogja ketimbang di Jakarta. Nyatanya banyak buku-buku saya yang hanya ada di penjual buku Jogja.

Saya memilih buku untuk penunjang hobi. Saya tidak yakin bahwa menulis adalah hobi. Saya tidak menulis setiap hari. Kalau itu sebagai hobi maka bisa terlihat dari rutinnya saya menulis. Saya bisa menulis. Saya senang membaca. Jadi saya anggap saya hobi menulis.Tapi saya ingin menulis sebagai hobi yang menyenangkan dalam artian bisa menghasilkan pendapatan tambahan dan penunjang karir saya sebagai pengajar.

Buku-buku yang saya anggap ampuh meningkatkan kualitas dan kecepatan menulis adalah buku yang berjudul Menjadi Penulis dan buku yang berjudul Buku Catatan untuk Calon Penulis. Kedua buku itu ditulis oleh Puthut Ea. Saya merasa nyaman dan menikmati gaya kepenulisannya. Saya yakin bisa meniru yang ia tulis. Ia memberikan tips agar mudah menulis dengan cara meniru penulis yang saya gandrungi. Pas sekali, saya menggandrungi cara ia bercerita. Lancar. Santai. Dan seperti tidak ada kendala.

Buku-buku penunjang latihan.
Saya merekomendasikan buku Menjadi Penulis sebagai buku petunjuk mengenali cara kerja seorang penulis. Dalam buku itu si penulislah bercerita pengalaman selama menggeluti dunia kepenulisan. Ternyata menulis itu bisa dijadikan profesi sebagaimana para pekerja bekerja di bidang-bidang tertentu dan mendapatkan penghasilan utama dari menulis. Proses kreatif itu didapatkan dari hasil membaca, bergaul dan melatih berfikir kritis. Saya belum sepenuhnya membuat point-point utama dari setiap topik yang ia sampaikan. Saya akan buat nanti, agar proses latihan berfikir kreatif yang akan saya alih wujudkan ke tulisan semakin mudah. Keterampilan itu juga perlu dibuatkan perencanaan bagaimana menghadirkannya.

Singkatnya, dalam buku itu penulis membeberkan cara berkaryanya selama ini. Peluang-peluang yang bisa diambil dalam dunia menulis. Saya ingin membuat ulasan per tema nanti.

Buku Catatan untuk Calon Penulis. Ini adalah kumpulan ide pokok untuk mengembangkan menjadi satu tulisan utuh. Tersedia lembaran kosong yang cukup untuk ditulis tangan. Menulis berangkat dari ide pokok dimaksudkan untuk menghindari kebuntuan proses menulis. Terdapat dua puluh ide pokok. Bila saya selesaikan satu ide pokok untuk satu hari, dalam rentang dua puluh hari saya berupaya membebaskan kecanggungan menulis bebas. Menulis jadi lancar. Kendala menulis lebih sering karena mampet mau menulis apa lagi.

Melatih daya tahan menulis.
Puthut Ea di masanya melatih kemampuan menulis, ia terapkan latihan menulis apa saja setiap hari. Satu hari terlewat, ia menghukumi dirinya untuk menuntaskan tulisan yang terlewat itu di hari berikutnya. Begitu ia langgengkan selama enam bulan. Saya jadi mengerti durasi melatih menulis, perlu setidaknya enam bulan. Itu versi Puthut Ea.

Saya coba biasakan di awal 2021 ini menulis minimal sekali dalam sehari. Mencoba menuntaskan apa-apa yang disampaikan di buku Catatan untuk Calon Penulis. Kalau dalam tiga hari saya sanggup menulis, berarti stamina menulis saya ada. Tinggal saya melatih meningkatkan stamina menulis dan tahan jenuh.

Setiap latihan yang diupayakan seseorang pasti ada motif dibaliknya. Waktu era sekolah saya bersemangat berlatih gitar. Saat itu menjadi gitaris sedang hits. Saya berlatih melody, speed dan teknik-teknik seorang gitaris melody. Kesenangan saya berbuah hasil. Saya bisa membuat lick, membuat lagu dan mengulik lagu-lagu tertentu.

Saya menulis atau meningkatkan kualitas berkarya untuk menunjang karir saya di dunia pendidikan. Target sepuluh tahun mendatang, saya menjadi Profesor di bidang akuntansi/manajemen. Selain itu saya harus produktif menulis sebagai bagian dari tri dharma perguruan tinggi. Semua itu harus saya cicil dalam tahun ini. Tidak bisa tidak.

Saya juga punya empat target besar sepanjang 2021. Dan saya kok merasa yakin wasilah atau jalan penyambung terwujudnya empat target besar itu dari kegiatan saya menulis, dari keseriusan saya berkarya. Target besar kami itu secara kalkulasi cukup mencengangkan. Pada akhirnya saya memulai ini dengan keseriusan tinggi, pemikiran yang dinamis dan dalam rentang 12 bulan ke depan.

Niat saya menyelesaikan tulisan ini hanya sekali duduk gagal. Tepat di pukul 11.27, tanggal 1 Januari 2021, tulisan ini saya anggap selesai.

Desa Babelab Kota, 31 Des 2020- 1 Jan 2021